Selasa, 17 Januari 2012

Episiotomi.....

Episiotomi Luka & Penjahitan Jalan Lahir

 










Pengertian 

Episiotomi adalah insisi dari perinium untuk memudahkan persalinan dan mencegah ruptur perinii totalis (Bagian Obsgyn, UNPAD).
Sedangkan menurut Harry Oxorn (1996), Episiotomi adalah insisi perinium untuk memperlebar ruang pada lubang keluar jalan lahir sehingga memudahkan kelahiran bayi.

Indikasi Episiotomi
      Terjadi gawat janin dan persalinan mungkin harus diselesaikan dengan bantuan alat (ekstraksi cunam atau vakum)
      Adanya penyulit (distosia bahu, persalinan sungsang)
      Adanya perut yang menghambat proses pengeluaran bayi
      Penyulit kelahiran pervaginam (sungsang,, ekstraksi, forceps, vakum)
      Jaringan parut pd perineum/ vagina yg memperlambat kemajuan persalinan (APN. 2004 : 3-12)
      Perineum kaku
      Janin prematur (Mansjoer Arif, dkk. 2001 : 388)
Jenis – Jenis Episiotomy
  1. Episiotomi Medialis adalah yang dibuat di garis tengah.
  2. Episiotomi Mediolateralis dari garis tengah ke samping menjauhi anus.
  3. Episiotomi Lateralis 1-2 cm diatas commisura posterior ke samping.
  4. Episiotomi Sekunder / Insisi Schuchardt adalah ruptur perinii yang spontan atau episiotomi medialis yang melebar sehingga dimungkinkan menjadi ruptura perinii totalis maka digunting ke samping. Fungsi Episiotomi
  1. Episiotomi membuat luka yang lurus dengan pinggir yang tajam, sedangkan ruptura perinium yang spontan bersifat luka koyak dengan dinding luka bergerigi.
2.      Luka lurus dan tajam lebih mudah dijahit.
3.      Mengurangi tekanan kepala bayi.
4.      Mempersingkat kala II.
5.      Mengurangi kemungkinan terjadinya ruptura perinium totalis.
Diantara keempat jenis episiotomy yang paling sering dipergunakan ialah: Episiotomy medialis dan episiotomy mediolateralis, karena episiotomy medialis mungkin menjadi rupture perium totalis maka dibuat mediolaterallis pada: 
a)                  Bayi besar
b)                  Posisi accipito posterior atau letak defleksi 
c)                  Forceps yang sulit (forcep tengah) :bila menggunakan forceps, episootomi sebaiknya dibuat setelah      forceps terpasang untuk mencegah perdarahan banyak.
d)                 Perineum yang pendek

Manfaat Episiotomi
      Secara anatomis lebih alamiah
      Menghindari pembuluh-pembuluh darah dan syaraf, jadi penyembuhan tidak terlalu sakit
      Lebih mudah dijahit karena anatomis jaringan lebih mudah
      Nyeri saat berhubungan (dispareunia) jarang terjadi
      Kehilangan darah lebih sedikit
      Jarang terjadi kesalahan penyembuhan

Keuntungan dan kerugian dari episiotomi
  1. Episiotomi Medialis :
a)      Mudah dijahit
b)      Anatomi maupun fungsionil sembuh dengan baik
c)      Nyeri masa nifas ringan, dapat menjadi ruptur perinii totalis.
  1. Episiotomi Mediolateralis :
a)      Lebih sulit dalam penjahitan
b)      Anatomi maupun fungsionil penyembuhan kurang sempurna
c)      Nyeri pada hari-hari pertama nifas, jarang menjadi ruptura perineum totalis.
d)     Bekas luka parut kurang baik
e)      Pelebaran introitus vagina
f)       Kadangkala diikuti dispareunia (nyeri saat berhubungan)
  1. Episiotomi lateralis: Sayatan disini dilakukan ke arah lateral mulai dari kira-kira jam 3 atau 9 menurut arah jarum jam. Jenis episiotomi ini sekarang tidak dilakukan lagi, oleh karena banyak menimbulkan komplikasi. Luka sayatan  dapat melebar ke arah dimana terdapat pembuluh darah pudendal interna, sehingga dapat menimbulkan perdarahan yang banyak. Selain itu parut yang terjadi dapat menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu penderita. 
  2. Insisi Schuchardt: Jenis ini merupakan variasi dari episiotomi mediolateralis, tetapi sayatannya melengkung ke arah bawah lateral, melingkari rektum, serta sayatannya lebih lebar.
Cara menjahit rupture perineum dan luka episiotomy :
Rupture perineum yang dari luar masih dapat dijahit dalam 24 jam pertama setelah persalinan, sesudah itu luka sudah terinfeksi dan tidak ada gunanya, malahan merugikan untuk menjahitnya.Sebaiknya tunda reparasi luka sampai 3 bulan post partum. Teknik cara menjahit luka bermacam –macam tetapi ada titik persamaan:
a)      Benang yang digunakan harus sehalus mungkin
b)      Untuk jahitan dalam dipergunakan catgut.
c)      Luka yang dangkal dapat dijahit dalam satu lapisan, luka yang dalam di jahit 2 lapisan atau lebih.
d)     Tiap jahitan harus sampai ke dasar luka, kalu jahitan tidak sampai ke dasar luka terjadi sebuah rongga yang terisi cairan sereus atau darah, rongga ini mudah terinfeksi dan isinya pecah keluar dan membuka luka kembali.
e)      Reparasi rupture perineum  tingkat  3 memerlukan teknik yang khusus.
·         Mula mula dinding rectum di jahit ke dalam (invertered) dengan cutget simpul.
·         Jarum tidak boleh sampai menembus dinding rectum sehingga masuk kedalam lumen dari rectum.
·         Kemudian lapisan ini ditutup dengan jahitan fascia di atasnya, selanjutnya ujung ujung spincer ani dicari dan dipertemukan dengan 2 atau 3 jahitan “chromcatgut” dan seterusnya di jahit seperti rupture perineum tingka 2.

0 comments: